Lontaran Material Pijar Gunung Slamet (Idhad Zakaria/Liputan6.com)
Divisi pemberitaan Humas Sekretaris Daerah Banyumas Wachyono mengatakan, selain mengaktifkan 3 posko, jajaran terkait di Banyumas juga siaga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas bahkan langsung menggelar rapat koordinasi hari ini, Rabu (30/4/2014).
Kepala BPBD Banyumas Prasetyo mengatakan, rapat tersebut untuk merumuskan langkah selanjutnya. "Kami sudah mendapat info dan rekomendasi untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait," ujar Prasetyo di Banyumas. Beberapa pihak terkait yang dimaksud di antaranya Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Kodim 0701 Banyumas.
Rencananya, hasil rapat akan disosialisasikan kepada masyarakat. "Kita akan mendata ulang logistik dan kebutuhan darurat lainnya, hingga pengecekan jumlah penduduk di zona rawan terdampak," ujarnya.
Berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan, terdapat 35 desa dari 7 kecamatan di Kabupaten Banyumas yang mungkin terdampak erupsi. Selanjutnya dari 35 desa itu, petugas akan memfokuskan perhatian pada 7 desa di tiga kecamatan yang paling rawan terkena erupsi Gunung Slamet.
"Dengan peningkatan status ini, radius bahaya direkomendasikan 4 kilometer. Sejauh ini pemukiman warga masih berada di zona aman, karena desa terdekat berjarak sekitar 8 kilometer," ungkap Prasetyo. (Mut)
(Sunariyah)
0 Response to "Slamet Berstatus Siaga, 3 Posko Dihidupkan Kembali"
Posting Komentar